http://unic66.blogspot.com/2010/02/warisan-399-triliun.html
Perebutan harta mendiang Nina Wang
yang meninggal tahun 2007, Selasa (2/2), berakhir dengan keputusan
pengadilan untuk menghibahkan harta itu ke yayasan keluarga Wang, untuk
kegiatan-kegiatan amal.
Keputusan itu diambil hakim
Pengadilan Tinggi Hongkong, sekaligus menolak klaim pacar terakhir Wang,
Tony Chan Chun Chuen. Sang pacar juga menggugat harta 4,2 miliar dollar
AS (sekitar Rp 39,9 triliun) itu.
Hakim Tinggi Johnson Lam Man-hon
menyatakan, surat wasiat tahun 2006 dengan tanda tangan Nina Wang
adalah wasiat palsu. Hakim berpegang pada surat wasiat tahun 2002, yang
isinya menghibahkan seluruh harta Wang untuk amal. Dengan putusan itu,
harta Wang akan dikelola oleh Chinachem Charitable Foundation, yayasan
amal yang dijalankan keluarga Wang.
Pada tahun 2007, majalah Forbes
memperkirakan harta Wang mencapai 4,2 miliar dollar AS. Majalah itu
menobatkan Wang sebagai orang terkaya ke-204 dunia. Sejumlah media massa
Hongkong memperkirakan harta Wang berkisar antara 6,4 miliar dollar dan
13 miliar dollar AS.
Hakim mengatakan sulit dipercaya
bahwa hubungan Chan dan Wang ”berjalan sedemikian rupa sehingga Wang
siap memberikan semua harta miliknya”. Meski demikian, para pengacara
Chan mengatakan siap mengajukan banding atas putusan itu.
Nina Wang, pemimpin kerajaan
properti Chinachem, meninggal dunia pada usia 69 tahun karena kanker.
Dia mewarisi kerajaan Chinachem setelah suaminya, Teddy, hilang diculik
pada 1990. Teddy Wang kemudian dinyatakan
secara hukum tewas. Muncul dugaan, adalah Wang sendiri yang melenyapkan
suaminya walau hal itu tidak pernah bisa dibuktikan di pengadilan.
Wang dikenal dengan panggilan
”Little Sweetie” di kalangan teman-temannya. Dia mengembangkan bisnis
suaminya hingga memiliki aset triliunan rupiah.
Pengembangan bisnis suaminya dia
lakukan setelah bertarung delapan tahun di pengadilan melawan mertuanya
sendiri. Ayah kandung Teddy mengklaim harta itu dengan surat wasiat
dari anaknya, yang kemudian dinyatakan pengadilan sebagai surat palsu.
Jauh sebelum itu, pada 1983 Nina
dan Teddy sama-sama diculik. Nina kemudian dibebaskan agar bisa
mengeluarkan uang tebusan untuk suaminya. Setelah tebusan dibayarkan,
Teddy pun dibebaskan.
Pada 1990 Teddy kembali diculik. Si penculik meminta tebusan 60 juta dollar AS (Rp 570 miliar). Sebanyak 30 juta dollar AS sudah dibayarkan, tapi Teddy tidak juga dibebaskan, bahkan tak pernah diketahui rimbanya.
Tidak dikenal
Chan sebelumnya tidak dikenal
sama sekali di Hongkong. Dia baru dikenal setelah mengklaim sebagai
pacar Wang selama 14 tahun hingga Wang meninggal. Hubungan Wang dan Chan
disebutkan mulai bersemi dua tahun setelah Teddy diculik.
Chan mengklaim Wang memanggilnya
”suami” dan ingin mempunyai anak darinya. Namun, ketika itu Wang sudah
berusia 50-an dan kemudian ditemukan penyakit yang membuatnya tidak
memungkinkannya untuk mempunyai anak.
Chan juga menyatakan di
pengadilan bahwa Wang telah memberinya uang dalam jumlah banyak. Namun,
keluarga Wang mengatakan bahwa Wang tidak pernah berniat memberi harta
kepada Chan. Wang memberi uang hanya karena nasihat-nasihat fengsui dari
Chan.
Tiga tahun sebelum meninggal
Wang berjuang melawan kanker dengan berlatih fengsui. Dia kemudian
berhubungan dekat dengan guru fengsui, Tony Chan Chuen.
Upaya Chan untuk mendapatkan
harta melimpah itu akhirnya kandas. Pengadilan menganggap tanda tangan
Wang dalam surat wasiat 2006 itu dibuat oleh ”orang yang sangat ahli
meniru”. (AP/Reuters/OKI)
WANG PEMILIK ASET 39,9 T ITU..